Speak Up! It will save your life
SPEAK UP! IT WILL SAVE YOUR LIFE |
Hmm.. sorry sebelumnya nih. Mungkin ini adalah postingan sampah.. Hehehe.
Di
postingan kali ini, ada beberapa orang yang ngomong ke aku. Aku yang
sekarang beda sama aku yang dulu. Kalau melihat aku yang dulu, pasti aku
akan sembunyi dalam cangkang. Akhirnya aku memutuskan menuliskan
postingan ini.
Back to topic. Beberapa waktu belakangan ini ada beberapa perilaku orang membuatku muak setengah mati. Akhirnya aku mulai berbicara kepada orang-orang itu apa yang aku pikirkan dan aku kemukakan semuanya. Ya emang aku sih bukan manusia sempurna yang kayak superwoman yang bikin semua orang suka sama aku. No way!. Tapi inilah aku dan pemikiranku.
Prinsip "Kita tidak akan pernah dapat menyenangkan semua orang" inilah yang aku pegang sekarang.
Dulu aku sering banget ngalah daripada harus menghadapi perbedaan. Kalau ada yang berbeda pendapat dengan aku, aku akan diam mengalah. Kalau di pekerjaan ada yang berbeda pendapat denganku, aku lebih baik ngalah. Tapi dari sinilah akar masalah itu muncul karena ada beberapa tipikal orang yang bossy, snobby, bitchy, dll yang akhirnya mulai injak-injak aku dan orang lain menganggap rendah aku karena aku hanya diam dan semuanya "diiyain" seolah-olah seperti orang yang ngga punya prinsip.
"Karena dia bisa ngerjain ini itu, suruh aja kerjain semuanya walaupun diluar jobdesknya dia." dan parahnya nih kebiasaan di tempatku, kalau satu project "keikut" otomatis selanjutnya ngikut terus dan ujung-ujungnya semuanya kita yang kerjain. Kan jadi ngga bener.
Ada seorang leaderku yang jadi panutanku sampai sekarang. Seorang yang sangat pandai dan mumpuni di bidangnya dan beliau tahu kelemahanku yang ngga suka konfontrasi dan akhirnya memilih diam. Beliau suatu waktu pernah berkata kepadaku "Speak Up! It will save your life. You are smart and I'm so proud of you.". Aku dicemplungin di berbagai situasi yang akhirnya membuatku sedikit demi sedikit keluar dari cangkangku dan beliaulah yang memback up aku kalau terjadi apa-apa. Jujur itu adalah waktu yang sulit bagiku tapi membuatku jadi pribadi yang kuat.
Thats why akhirnya aku berani mulai konfontrasi dengan orang-orang yang tidak sesuai dengan pemikiranku. Aku mulai berani ngomong "Nggak" atau ngomong apa yang ada di pemikiranku. Bodo amat mau orang suka sama aku atau ngga, aku ngga peduli lagi. Toh kita ngga akan pernah bisa menyenangkan semua orang bukan?
Yang penting aku menyampaikan kalimat "nggak" itu sesuai aturan dan batasan norma-norma kesopanan, sosial, dst dan aku biasanya juga menyampaikan alasan kenapa aku ngga mau. Kecuali ada perilaku memuakkan dari orang lain dan hal itu menggangguku, baru deh tandukku keluar. Hehehe.
Dengan demikian aku mulai banyak terbuka dengan hidupku,maka dari itu aku berani menceritakan berbagai kondisi yang pernah aku alami mulai dari vaginismus, stress&depresi, myoma, dst yang menurut banyak orang membutuhkan keberanian besar. Ya ini lah hidupku, masing-masing kita punya persoalan masing-masing. Ketika persoalan ini uda terselesaikan, kenapa harus menyembunyikannya? Ngga makes sense kan? Kan itu bisa jadi berkat buat orang lain yang mengalami kondisi yang sama... hehehe.
Tapi emang ngga bisa dipungkiri, kepribadianku tetaplah INFP. Aku lebih sering melihat keadaan dan perilaku orang-orang dan diam-diam aja selama itu ngga ganggu aku atau membuat hidupku menderita. Aku akan mengerjakan segala sesuatu sesuai dengan porsinya tapi kalau ada apa-apa aku berusaha untuk speak up atau bicara. Nah, kalau mulai aku disangkut pautin dengan apapun yang menggangguku,
baru aku bereaksi. Jadi aku bereaksi ngga asal bereaksi, tapi pasti ada
penyebabnya.
Aku juga tetap melakukan harmonisasi terlebih dahulu. Jadi ngga ngotot. Aku akan bilang pemikiranku dan lawan bicaraku akan bilang pemikirannya. Aku berusaha nemuin win-win solution yang memenangkan semua pihak, nah kalau ngga ketemu, ya sudah forget it. Hehe
Aku juga tetap melakukan harmonisasi terlebih dahulu. Jadi ngga ngotot. Aku akan bilang pemikiranku dan lawan bicaraku akan bilang pemikirannya. Aku berusaha nemuin win-win solution yang memenangkan semua pihak, nah kalau ngga ketemu, ya sudah forget it. Hehe
Mungkin sedikit tips terutama untuk orang-orang introvert yang takut ngomong (kayak aku dulu..hehehe), aku pernah tonton "5 second rules" (ini aku kasih link youtubenya) dimana sejak kita dapet ide buat melakukan sesuatu (termasuk berbicara atau apapun itu) kita cumen punya waktu 5 detik untuk take action dan itu seperti shock therapy buat otak karena ngga sempet mikir "aku takut", "kalau gini gimana", "kalau gitu gimana", dst. Lama kelamaan otak akhirnya menyesuaikan diri dengan keputusan yang kita ambil.
So far, dengan adanya sedikit perubahan ini, orang-orang jadi tahu pemikiranku dan akhirnya menghargaiku dan hal inilah yang nanti aku juga ajarkan ke anakku. Jadilah orang yang berani berbicara apa yang ada di pemikirannya dan berani berdiri untuk diri sendiri dengan tetap mengingat aturan, batasan dan norma-norma yang ada.
Kalau dia berani berdiri untuk diri sendiri, ketika dia menjadi leader, maka diapun berani berdiri berjuang untuk timnya. Karena leader bukan hanya berbicara tentang pekerjaan, tapi juga bagaimana dia bisa develop timnya untuk menjadi lebih baik secara pribadi maupun pekerjaan.
Akupun masih terus belajar dan harus terus belajar. Semangat!!!
SPEAK UP! IT WILL SAVE YOUR LIFE
Komentar