Mengenal Styrofoam dan dampaknya
Hellooo~~~
So, check it out:
1. Mengenal Polystiren (aka Styrofoam)
4. Pengendalian penggunaan Polystyrene
Di postingan kali ini, aku akan berbagi mengenai Styrofoam (pasti yang sering jajan tahu benda ini 😁). Dikarenakan bahan ini sering dipakai di berbagai kemasan makanan, kita wajib tahu apakah bahan ini berdampak kepada kesehatan kita atau tidak. Ngga pengen dong kita udah ngluarin uang banyak buat jajan eh tau2 sakit. Bahkan Bapak Ridwan Kamil, walikota Bandung pada tanggal 12 Oktober 2016 sudah menginformasikan mengenai larangan penggunaan styrofoam untuk kemasan makanan dan minuman:
"Warga Bandung, per tanggal 1 November 2016, penggunaan styrofoam DILARANG untuk kemasan makanan dan minuman. Nuhun."
So, check it out:
1. Mengenal Polystiren (aka Styrofoam)
Styrofoam sebenarnya adalah merek dari Polystiren seperti misalnya air mineral kemasan yang sudah identik dengan Aqua, polystyrene pun lebih akrab di telinga orang-orang sebagai Styrofoam dimana merek ini diproduksi oleh The Dow Chemical Company. Padahal, baik Aqua dan Styrofoam hanyalah merek yang kebetulan memang paling laku di mata pangsa pasar.
Lagipula, Dow sendiri tak memproduksi Styrofoam yang berfungsi sebagai wadah makanan, piring, gelas, penampung telur, ataupun alat pendingin. Dalam situs resminya, Styrofoam mengingatkan konsumen: “Lain kali jika kamu mau pergi minum secangkir kopi, kamu tak boleh minum dari cangkir berbahan Styrofoam. Tahu kenapa? Karena cangkir kopi Styrofoam itu tak ada!”
Dow memang tak membikin wadah makanan berbahan polystyrene lagi, tapi perusahaan lain iya. Ambillah contoh McDonald's, Jamba Juice, dan Dunkin Donuts. Seperti diwartakan The Guardian, tiga perusahaan besar ini memproduksi sendiri busa wadah makanan berbahan polystyrene untuk kemasan dagangan mereka.
Namun sejak protes anti-polystyrene sebagai kemasan makanan digaungkan pada 1980-an, perusahaan-perusahaan makanan cepat saji raksasa ini goyah. Pada 1990, McDonald's mengganti kemasan roti lapis mereka yang berbahan polystyrene menjadi kertas pembungkus.
Jamba Juice meniru hal serupa pada 2012. Perusahaan ini berjanji berhenti menggunakan cangkir polystyrene setelah 130 ribu orang menandatangani petisi yang dibuat seorang anak kecil yang prihatin terhadap penggunaan bahan ini.
Dunkin Donuts pun setuju dengan gagasan ini, meski sampai sekarang masih memakai gelas polystyrene. Tapi perusahaan ini secara bertahap mulai meninggalkan penggunaan polystyrene.
Jamba Juice meniru hal serupa pada 2012. Perusahaan ini berjanji berhenti menggunakan cangkir polystyrene setelah 130 ribu orang menandatangani petisi yang dibuat seorang anak kecil yang prihatin terhadap penggunaan bahan ini.
Dunkin Donuts pun setuju dengan gagasan ini, meski sampai sekarang masih memakai gelas polystyrene. Tapi perusahaan ini secara bertahap mulai meninggalkan penggunaan polystyrene.
Lalu apa sebenarnya Polystiren?
Polystiren adalah monomer yang dibuat dari styrene. Susunan styrene yaitu C6H5-CH=CH2, dimana styrene merupakan salah satu jenis plastik yang sangat ringan, kaku, tembus cahaya dan tergolong murah namun cepat rapuh.
Agar styrena tidak cepat rapuh maka dicampur dengan seng dan senyawa botadine sehingga warna mwnjadi putih susu. Untuk kelenturanya polystirene ditambahkan zat plasticier seperti dioktilptalat ( DOP ), butil hidroksi toluena atau n- butil stearat, plastik busa yang menjadi struktur sel sel kecil merupakan hasil proses peniupan dengan menggunakan gas chloro, fluoro karbon (CFC).hasilnya adalah bentuk yang seperti kita gunakan pada saat ini.
2. Proses Reaksi kimia Polystiren
Polystyrene ( styrofoam) dibentuk dari molekul – molekul styrene. Ikatan rangkap antara bagian CH2 dan CH dari molekul disusun kembali hingga membentuk ikatan dengan molekul - molekul styrene berikutnyan dan pada akhirnya membentuk polystyrene. Bilamana polystyrene dipanaskan dan udara ditiupkan maka melalui pencampuran tersebut akan terbentuk styrofoam.
Polistirena foam dihasilkan dari campuran 90-95% polistirena dan 5-10% gas seperti n-butana atau n-pentana. Dahulu, blowing agent yang digunakan adalah CFC (Freon), karena golongan senyawa ini dapat merusak lapisan ozon maka saat ini tidak digunakan lagi, kini digunakan blowing agent yang lebih ramah lingkungan.
3. Dampak penggunaan Polystiren
Polystyrene sebagai wadah makanan sangat marak digunakan mingingat bentuknya yang praktis dan simpel serta harganya yang murah, namun demikian dibalik semua keunggulan yang dimiliki styrofoam terdapat pengaruh buruk bagi kesehatan manusia.
Beberapa penelitian menunjukan bahwa styrofoam memiliki potensi yang sangat membahayakan kesehatan manusia. Bahan pembentuk polystyrene yang biasa disebut gabus, bersifat racun dan bisa mencemari makanan serta minuman, terutama makanan yang masih panas dan berlemak ketika dimasukan kedalam kemasanj ini tidak lama kemudian akan leleh, Polystyrene tergolong keluarga plastik, plastik pada bahan polystyrene tersusun dari polymer, yakni rantai panjang dari satuan satuan yang lebih kecil yang biasa disebut monomer.
Bila makanan dibungkus dengan bahan plastik, monomer – monomer ini akan berpindah kedalam makanan dan selanjutnya berpindah ketubuh orang yang mengkonsumsinya. Bahan kimia yang telah masuk kedalam tubuh ini tidak dapat larut dalam air sehingga tidak dapat dibuang keluar baik melalui urine maupun kotoran.
Lembaga kesehatan dunia ( WHO ), international agency for research on cancer dan EPA ( Environmetal Protection Agency) telah nyata nyata mengkategorikan polystyrene sebagai bahan karsinogen ( bahan penyebab kanker). Pada plastik pembungkus makanan berbahan polystyrene mengandung formalin ( zat pengawet mayat ) dan formalin pada polystyrene merupakan senyawa senyawa yang terkandung dlam bahan dasar plastik.
Berikut adalah faktor – faktor yang mempengaruhi berpindahnya zat – zat kimia dari polystyrene ke makanan :
* Suhu yang tinggi: makanan sebelum disajikan kedalam polystyrene sebaiknya didinginkan dahulu dan diberi alas daun jangan plastik
* Kadar lemak tinggi: bahan kimia yang terkandung dari styrofoam akan berpindah cepat kemakanan jika dal;am suatu makanan memiliki kadar lemak yang tinggi.
* Kadar alkohol dan asam yang tinggi
* Lama kontak Makanan: semakin lama makanan disimpan dalam wadah styrofoam semakin besar kemungkinan jumlah zat kimia berpindah kedalam makanan.
Bahaya penggunaan polystyrene bagi manusia
•Menyebabkan gangguan pada sistem syaraf pusat (gejala sakit kepala, letih, depresi)
•Disfungsi sistem syaraf pusat (pengurangan daya ingat, berkurangnya fungsi intelektual, kecepatan visiomotor
•Berkurangnya daya pendengaran
•Mempercepat detak jantung
•Insomia
Pada polystyrene ditemukan kandungan dioctyl phthalate (DOP) yang menyimpan zat benzen, dimana benzen merupakan larutan yang sulit dicerna, selain itu benzen juga tidak bisa dikeluarkan melalui feces (kotoran) dan urine.
Makin lama zat ini akan semakin menumpuk dan berbalut lemak dimana bisa memicu sel kanker, bahkan bisa mengakibatkan hilang kesadaran dan kematian. Selain itu benzena dapat juga merusak sumsum tulang belakang dan menebabkan anemia
Berkurangnya sistem imun tubuh sehingga menyebabkan infeksi
Selain itu, Jangan pernah membakar polystyrene dengan sampah kebun kalian karena membakar polystyrene pada api dapat melepaskan Karbon Monoksida dan monomer stirena ke lingkungan, yang bisa sangat berbahaya bagi kesehatan kita.
Selain itu, Jangan pernah membakar polystyrene dengan sampah kebun kalian karena membakar polystyrene pada api dapat melepaskan Karbon Monoksida dan monomer stirena ke lingkungan, yang bisa sangat berbahaya bagi kesehatan kita.
Dampak Bagi Lingkungan
Polystyrene merupakan musuh terbesar dalam lingkungan karena sifatnya yang tidak dapat diuraikan oleh alam sama sekali sehingga sulit untuk di daur ulang. Dampak polystyrene bagi lingkungan dimulai dari limbah yang dihasilkan dari proses produksi styrofoam sangat berbahaya, dari data EPA (Environmental Protection Agency) limbah proses produksi polystyrene ditetapkan sebagai salah satu limbah berbahaya terbesar di dunia. Bau yang ditimbulkan dapat mengganggu pernafasan dan mengandung 57 zat berbahaya yang dilepaskan ke udara.
Sementara itu Cloro Fluoro Carbon (CFC) sebagai bahan peniup pada saat proses produksi styrofoam merupakan gas yang tidak beracun dan mudah terbakar serta sangat stabil, begitu stabilnya gas ini sehingga baru akan terurai setelah 65-130 tahun. Gas ini akan melayang ke udara mencapai lapisan ozon di atmozfer dan akan terjadi reaksi serta akan menjebol lapisan pelindung bumi serta menimbulkan efek rumah kaca.
Selain itu, bahan ini dibutuhkan setidaknya 500 tahun untuk membusuk/ mengurai.
Polusi Laut:
Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan pada tahun 2006 bahwa setiap mil persegi laut menampung 46.000 keping plastik apung.
Polystyrene menghadirkan masalah pengelolaan
yang unik karena sifatnya yang ringan, sehingga mudah tertiup dari tempat pembuangan ke tempat-tempat lainnya. Dengan mudahnya, Polystyrene ringan bergerak melalui selokan dan saluran air hujan, yang akhirnya sampai ke laut. Plastik dari limbah perkotaan adalah sumber puing-puing laut terbesar di dunia. Polusi saluran air dan waterfront secara negatif mempengaruhi pariwisata dan kualitas hidup. Ketika polystyrene bergerak menyusuri saluran air dan menyirami badai ke laut, ia menyusup ke potongan-potongan kecil yang tidak dapat terurai yang tertelan oleh kehidupan laut dan satwa liar lainnya sehingga membahayakan atau membunuh mereka. Dalam satu penelitian di California, setidaknya 162 spesies laut termasuk sebagian besar burung laut dilaporkan makan plastik dan sampah laut lainnya.
Selain itu, bahan ini dibutuhkan setidaknya 500 tahun untuk membusuk/ mengurai.
Polusi Laut:
Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan pada tahun 2006 bahwa setiap mil persegi laut menampung 46.000 keping plastik apung.
Polystyrene menghadirkan masalah pengelolaan
yang unik karena sifatnya yang ringan, sehingga mudah tertiup dari tempat pembuangan ke tempat-tempat lainnya. Dengan mudahnya, Polystyrene ringan bergerak melalui selokan dan saluran air hujan, yang akhirnya sampai ke laut. Plastik dari limbah perkotaan adalah sumber puing-puing laut terbesar di dunia. Polusi saluran air dan waterfront secara negatif mempengaruhi pariwisata dan kualitas hidup. Ketika polystyrene bergerak menyusuri saluran air dan menyirami badai ke laut, ia menyusup ke potongan-potongan kecil yang tidak dapat terurai yang tertelan oleh kehidupan laut dan satwa liar lainnya sehingga membahayakan atau membunuh mereka. Dalam satu penelitian di California, setidaknya 162 spesies laut termasuk sebagian besar burung laut dilaporkan makan plastik dan sampah laut lainnya.
4. Pengendalian penggunaan Polystyrene
Bisakah polystyrene didaur ulang?Teknologi memang ada di beberapa negara untuk mendaur ulang polistiren namun
pasar untuk hasil daur ulang itu kecil dan menyusut dikarenakan polystyrene
dapat dibuat menjadi barang-barang seperti pengisi kemasan dan nampan
kafetaria, tapi tidak ke dalam cangkir atau wadah makanan. Untuk alasan ini, maka banyak pendaur ulang tidak menerima polistiren.
Apa yang bisa kita lakukan?
Apa yang bisa kita lakukan?
- Sadar akan efek berbahaya dari penggunaan produk polystyrene dan katakan pada orang lain.
- Gunakan cangkir yang dapat digunakan kembali di tempat kerja dan bukan cangkir busa.
- Saat berbelanja bahan makanan, pilih barang yang tidak dibungkus, atau dibungkus dengan bahan non-polystyrene: (misalnya sayuran, telur, daging)
- Mintalah restoran takeaway lokal dan pemasok makanan untuk menggunakan kemasan makanan yang lebih ramah lingkungan selain Styrofoam. Banyak alternatif sekarang tersedia dari bahan seperti kertas daur ulang pasca konsumen dan plastik jagung.
- Mintalah Lembaga Lingkungan maupun Menteri Lingkungan Hidup untuk melarang polistiren dalam kemasan makanan. Ada banyak alternatif yang akan berdampak kurang terhadap lingkungan.
Note: artikel dan gambar diambil dari berbagai sumber
Komentar